Yayasan CTIF berkolaborasi dengan Kementerian ATR BPN, menerima CSR Pendidikan dari Autodesk ASEAN

Menyambut HUT RI ke-79, Yayasan Cahayatama Indonesia Foundation (CTIF) berkolaborasi dengan Kementerian Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), menerima Corporate Social Responsibility (CSR) Pendidikan dari Autodesk ASEAN.

CSR ini berupa software Autocad untuk putra-putri terbaik Indonesia, temasuk nantinya juga untuk putra-putri di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Territory Account Sales Executive – ASEAN, Karen Loh menjelaskan, Autodesk adalah penyedia perangkat lunak berbasis 3D untuk desain, hiburan dan rekayasa.

Chief of Representative, Supardi menambahkan, perangkat lunak Autodesk dipergunakan secara luas di berbagai industri dan institusi, baik Penerintah maupun swasta.

Hal senada disampaikan Ifan Setya Efendi selaku Territory Account Sales Executive, bahwa penggunaan solusi dari Autodesk meliputi sektor konstruksi, manufaktur, hiburan multimedia hingga desain produk.

Ketua Umum CTIF, Nanny Hadi Tjahjanto menyampaikan, dalam setiap program, pihaknya selalu mengutamakan kolaborasi dan inovasi. Karena itu, dia yakin, dengan sinergi antara berbagai pihak, baik Pemerintah, swasta, maupun masyarakat, dapat menciptakan perubahan positif yang signifikan dan berkelanjutan.

“Demi membangun sumber daya manusia yang berkualitas menuju Indonesia Emas 2045,” katanya, Kamis (15/8/2024).

Sementara Ketua Harian CTIF, Hanny Handayani menambahkan, melalui pendekatan berbasis kebutuhan dan partisipatif, CTIF berkomitmen memberikan dukungan yang holistik dan berkelanjutan bagi masyarakat, termasuk pendidikan berkualitas bagi putra-putri terbaik Indonesia.

Untuk pilot project, kata Hanny, software Autocad dan pelatihannya akan diuji-cobakan di SMA Pradita Dirgantara, Boyolali, Jawa Tengah dan Akademi Angkatan Udara Yogyakarta.

Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang Kementerian ATR/BPN, Virgo Eresta Jaya, yang mendampingi Nanny Hadi Tjahjanto dalam acara ini menjelaskan, ATR BPN dan Autodesk telah lama berkolaborasi untuk menunjang kerja pelayanan BPN kepada masyarakat, khususnya terkait pemetaan, pengukuran dan penerbitan sertifikat.

Setelah seluruh tanah tersertifikat, jelasnya, langkah BPN berikutnya akan menjalankan program pemetaan dan pengukuran 3 Dimensi. BPN berharap, kolaborasi dengan Autodesk tetap berlanjut di masa depan untuk memenuhi kebutuhan peta 3 Dimensi.

BPN akan menjalankan program peningkatan kapasitas SDM untuk memenuhi kebutuhan peta 3D tersebut, tentunya dengan dukungan teknologi dari Autodesk. “Untuk merealisasikan peningkatan kapasitas putra terbaik Indonesia, CSR Pendidikan berupa software Autocad dari Autodesk ASEAN adalah wujud nyata implementasi human capital ini,” kata Virgo.

Sementara Managing Director Autodesk ASEAN, Ivy Rainer menuturkan, Autodesk berkomitmen hadir di Indonesia dan akan menjadi mitra jangka panjang, untuk bekerja sama tidak hanya dengan ATR-BPN, tapi juga dengan Kementerian/Lembaga (K/L) lainnya, termasuk dengan yayasan seperti Yayasan Cahayatama Indonesia.

“Kami menyediakan jutaan lisensi pendidikan secara global untuk semua universitas. Kami ingin hal yang sama juga berlaku di Indonesia,” ungkap Ivy.

Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, Rachma Fitriati, mengapresiasi CSR Pendidikan dan menilai tepat kolaborasi ini.

Menurutnya, hal ini sejalan dengan prioritas program pertama dari Asta Cita Presiden RI terpilih 2024-2029, tentang penguatan sistem peningkatan kualitas SDM di Indonesia dengan fokus meningkatkan kerjasama lembaga pendidikan, Pemerintah dan industri untuk peningkatan pemanfaatan digital dan teknologi.

Rachma menyebutkan, rekomendasi ATR-BPN untuk Autodesk ASEAN kepada Nannie Hadi Tjahjanto selaku ketua umum yayasan, tentunya karena harus menjadi contoh model bagi pendekatan kebijakan pentahelix ke depan.

“Kami melihat, rekam jejak Nannie Hadi Tjahjanto sebagai founder dari SMA Pradita Dirgantara harus menjadi role model. Dengan kurikulum plus IB dan Cambridge, SMA beasiswa penuh ini menempati rangking ke-3 UTBK se-Indonesia. Padahal baru meluluskan empat angkatan,” terangnya.

Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), merupakan syarat utama mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SNBT).

Tentunya, sambung Rachma, penyaluran CSR Pendidikan untuk memfasilitasi pemanfaatan teknologi Autocad bagi seluruh siswa SMA PD dan juga Akademi Angkatan Udara TNI AU ini, harus menjadi role model bagi yayasan lain di Indonesia.

Sedangkan Lin Afriansyah Noor, pendamping Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), sekaligus anggota Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) juga mengapresiasi CSR Pendidikan ini. Dia berharap, di masa depan, Autodesk ASEAN bukan sekadar memberikan software Autocad, namun juga pelatihan pada siswa peserta untuk pemanfaatan digital dan teknologi ini.

“Dalam kaitan ini, penyaluran CSR Pendidikan berdasarkan rekomendasi Kementerian ATR-BPN ini, ke depannya dapat menjadi model terbaik bagi Kementerian/Lembaga lain di Indonesia. Saya sangat mengapresiasi Kementerian ATR-BPN, karena memberi contoh baik tentang makna sebuah kolaborasi,” pungkasnya. (*)

Sumber Berita :

https://rm.id/baca-berita/nasional/231902/peduli-pendidikan-daerah-3t-autodesk-asean-cahayatama-indonesia-kementerian-atrbpn-salurkan-csr/2

Reporter & Editor :
MUHAMMAD RUSMADI

Facebook
WhatsApp
Email
Print

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *